24 Mei 2009
Jakarta – Pesawat TNI AU Hercules C-130 A-125 yang jatuh di Magetan hari ini membawa seorang perwira tinggi TNI AU. Dia adalah Marsekal Pertama Harsono yang saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosekhanudnas) IV Biak Irian Jaya.
Keterangan mengenai keberadaan Marsma Harsono ditegaskan oleh Kapuspen TNI AU Marsma Bambang Sulistyo, Rabu (20/5/2009). Marsma Harsono termasuk satu di antara 100 orang penumpang dan 13 awak pesawat yang diperkirakan ikut serta dalam pesawat Hercules naas tersebut. Pesawat dipiloto Mayor (Pnb) Danu Setiawan.
Pesawat sedang dalam perjalanan reguler dari Lanud Halim Perdanakusuma menuju ke Makassar setelah terlebih dulu singgah di Lanud Iswahyudi, Madiun. Sampai saat ini, bagaimana nasib Marsma Harsono belum diketahui, demikian juga total korban luka atau pun tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut. (tbs/nrl)
Jakarta – Kepastian jumlah korban pesawat Hercules yang jatuh dan terbakar di persawahan Desa Nggeplak, Kecamatan Kares, Kabupaten Magetan, masih belum jelas. Seluruh korban akan dirujuk ke RSU Soedono Madiun dan Lanud Iswahyudi.
“Korban akan dibawa ke RS terdekat, di RSU Soedono Madiun dan Lanud Iswahyudi,” kata petugas di RS Lanud Iswahyudi Letkol Bambang kepada detikcom, Rabu (20/5/2009).
Kedua rumah sakit adalah yang terdekat dengan TKP. Meski begitu, seluruh rumah sakit yang ada di sekitar kawasan itu telah disiagakan untuk menerima korban.
Sementara itu, RSU Soedono Madiun hingga pukul 08.30 WIB baru menerima satu korban yang menderita cidera di otaknya. “Korban atas nama Lecahena, sekarang masih kita rawat,” kata petugas IGD, Fatimah.
Semua RS harus siaga karena jumlah korban diperkirakan sangat banyak. Hercules yang naas itu mengangkut lebih 100 orang dengan kru 13 orang.
(mok/nrl)
Surabaya – Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suwarno menyatakan jumlah penumpang di dalam pesawat Hercules TNI AU yang jatuh di Magetan sebanyak 98 penumpang dan 14 kru.
Laporan sementara yang diperoleh, kata dia, jumlah orang yang berhasil diselamatkan 10 orang. “Saya peroleh laporan berpenumpang 98 orang dan 14 kru,” kata dia saat ditemui Gedung Grahadi Surabaya, Rabu (20/5/2009).
Penerbangan ini kata dia adalah penerbangan rutin. “Rencananya akan terbang dari Halim transit di Lanud Iwahyudi dan melanjutkan ke Biak,” ungkapnya.
(gik/nrl)
Surabaya – Penumpang yang berada di perut Hercules milik TNI AU sebanyak 98 orang. Sedangkan jumlah kru mencapai 14 orang. 10 Orang di antaranya selamat.
Hal ini dikatakan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suwarno saat ditemui Gedung Grahadi Surabaya, Rabu (20/5/2009).
Lalu bagaimana nasib penumpang dan kru yang lain? “Lainnya masih dalam pengecekan,” katanya.
(gik/nrl)
Magetan – Sebelum menghujam dan hancur di persawahan, Pesawat Hercules terlebih dahulu menerjang rumah warga di Desa Nggeplak Kecamatan Karas Kabupaten Magetan.
Dua rumah yang disambar si burung besi itu milik Sulasmin dan Rusmin. Kedua rumah itu pun hancur, Rabu (20/5/2009). salah satu penghuni rumah meninggal dunia. Korban adalah Suwarni, istri dari Rusmin.
Sedangkan Sulamsmin menderita luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Korban tewas hingga pukul 07.56 WIB dibawa ke rumah kerabatnya, Ny Sri. “Kasihan Suwarni,” kata Ny Sri saat ditemui.
(gik/gik)Magetan – Saat ini sudah 78 jenazah korban pesawat Hercules TNI AU yang dievakuasi ke RS Lanud Iswahyudi Madiun. Sebagian jenazah sudah teridentifikasi. Jenazah perempuan yang mengenakan cincin 5 buah belum teridentifikasi.
Jenazah-jenazah itu ditampung di bagian belakang RS tersebut. Sebagian jenazah diletakkan di lapangan parkir RS. Jenazah-jenazah itu dibungkus dengan plastik mayat berwarna merah, biru, dan hitam.
Pemantauan detikcom, Rabu (20/5/2009), tim medis masih terus melakukan identifikasi terhadap jenazah-jenazah. Ada sebagian jenazah yang hangus, sehingga membuat tim identifikasi sulit mengidentifikasinya.
Salah satu jenazah yang sulit diidentifikasi adalah jenazah perempuan berusia sekitar 45 tahun. Jenazah perempuan ini mengenakan cincin 5 buah di jari kedua tangannya. Selain itu juga terlihat satu jenazah pria berusia 40 tahun yang mengenakan dua cincin di jarinya.
Ada juga jenazah seorang wanita berumur sekitar 40 tahun yang mengenakan jam tangan. Satu jenazah pria berumur sekitar 60 tahun dan mengenakan cincin di jari kanan juga belum teridentifikasi.
Jumlah korban tewas masih memungkinkan bertambah. Sebab, hingga saat ini evakuasi terhadap para korban di dalam pesawat masih terus dilakukan.
Berikut sebagian jenazah yang sudah teridentifikasi dengan jelas:
1. Pratu Bayu (Kesatuan Komando sektor 4, Biak).
2. Pratu Alfon
3. Pratu Erwinsyah
4. Marsma Harsono (Pangko Sekhanudnas IV Biak)
5. Deti Harsono (istri Marsma Harsono)
6. Sri Hartati
7. Serma Wijayanto
8. Kapten Nur Mansuri (perempuan)
9. Letkol Bugi
10. Sudarmini
11. Suharti
12. Serma Andi Wiratno
13. Pratu Ade Taufik
14. Serma Y. Alfian
15. Kapten Heri Kasmiyadi (50)
16. Angga (7)
17. Serda Danuri
18. Praka Heru (kru pesawat)
19. Serma Almin (35) (Lanud Hasanudin)
20. Ny Hj Karwati (Kendari)
21. Ny Fera Asmawi
22. Wahyu Ahmad
23. Untung (44) Pejaten Jati, Kudus
24. Langka (80) Kampung Baru, Mandai, Maros, Sulawesi
25. Letkol Apo (31) (kru korsek 4)
26. Mayor Agus Sigit (kru korsek 4)
27. Praka Supriyono, PAM Mabes AU
28. Serka Agus Indra (kru)
29. Jamaludin (22) (Jagakarsa, Jaksel)
30. Serma M Rohim (31) (kru Skuadron Udara 31)
31. Ny Asep (31), istri Asep
32. Ardia (anak Serka Asep)
33. Mayor Tek Kuntarto (Mabes AU)
34. Letkol Sus Jatnika (Mabes AU)
35. Teguh Widodo (adik Letkol Penerbang Umar)
36. Mayor Danu (kopilot Skuadron Udara 31)
0 komentar:
Posting Komentar